top of page

Ya, Namamu Maria

Diperbarui: 9 Agu 2019


Gambar: http://www.sesawi.net/

Saat kita berdoa litani untuk Bunda Maria ada begitu banyak nama gelar sebutan untuk Bunda Maria.


Semua nama mengandung arti dan makna yang mendalam bagi yang menyandangnya.

Dengan deretan nama yang begitu panjang, menengarai betapa Bunda Maria sangat berarti, berperan dalam kehidupan iman kita.


Maria, nama yang sesungguhnya singkat sederhana, namun bergema di setiap hati yang merindukan seorang Bunda yang sempurna.


Begitu banyak  orang merindukan ibu terutama saat kita menderita. Kita selalu memanggil-manggil ibu,  mama, biyung saat berada dalam penderitaan; aduh ibu, aduh biyung, dsb. Bunda Maria hadir saat kekurangan anggur dalam perkawinan di Kana. Beliau selalu hadir saat dunia menderita (lihat Kisah Penampakan Maria).  Beliau akan hadir juga saat kita, anak-anak-Nya menderita.


Kita semua berasal dari rahim ibu, dibentuk di dalamnya. Ibu mempunyai peran sangat penting dan besar dalam diri kita.


Ibu yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik.

Ibu yang sempurna melahirkan anak -anak yang sempurna.

Ibu Tuhan melahirkan anak-anak Tuhan.

Kita bersyukur diberi Tuhan Yesus ibunya, Maria:

“Ibu, inilah, anakmu! Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: inilah ibumu” (Yoh.19:26-27)

Anugerah terbesar dalam hidup iman kita adalah Bunda Tuhan,  Maria.

Ibu Tuhan akan menjadikan kita anak-anak Tuhan.

Inilah jawaban paling jitu bagi semua orang yang menderita, yang rindu akan ibu yang sempurna.

Ibu tidak hanya memberikan susu, namun juga rahim yang penuh kasih sayang, kelembutan hati dan hidupnya.


Yesus anak Maria, tumbuh berkembang dalam rahim-Nya.  Dan jadilah Dia sebagai anak manusia dan Anak Allah.


Kita bukan saja anak-anak manusia, namun juga anak-anak Allah, anak-anak  Bunda Maria. Sebutlah nama ibu Maria dan jadilah anak-anak Allah.


Ya nama-Mu Maria, Bunda yang kucinta.

Merdu menawan hati segala anak-Mu.

Patutlah nama itu hidup di batinku.

Dan nanti kuucapkan di saat ajalku.

Ya nama yang keramat, perisai hidupku.

Dengan nama Maria, aku pasti menang.

Patutlah nama itu hidup di batinku.

Dan nanti kuucapkan di saat ajalku.

Bila hatiku risau, dan dirundung duka.

Kuingat nama ibu yang pasti menghibur.

Patutlah nama itu hidup di batinku.

Dan selalu kuucapkan hingga ajalku.



-RD. T.A.M. Rochadi Widagdo-

Comments


bottom of page