top of page

Teladan Bunda Maria

  • komsosymv
  • 27 Jun
  • 2 menit membaca

Belakangan ini viral di media sosial, perarakan lilin dan patung Bunda Maria Fatima dihadiri ratusan ribu umat Katolik yang berkumpul di Fatima pada tanggal 13 Mei 2025. Ramainya umat yang hadir berdoa dan mengikuti perarakan tersebut dalam rangka memperingati penampakan pertama Bunda Maria di Fatima (pada 13 Mei 1917) yang ke-108. Bunda Maria menampakan diri kepada tiga anak gembala, Lucia, Jacinta, dan Fransisco.


Mengenai penampakan ini, Suster Lucia menulis: “Dari semua perkataan yang diucapkan pada penampakkan ini, kata-kata yang paling dalam terukir dalam hatiku adalah permintaan yang dibuat oleh Bunda Surgawi kita: 'Jangan lagi menyakiti Tuhan dan Allah kita, karena Dia sudah begitu banyak menderita'. Betapa keluhan yang penuh kasih, betapa suatu permintaan yang lembut. Siapa yang memperkenankan aku untuk membuatnya bergema di seluruh dunia, sehingga semua anak-anak Bunda Surgawi kita dapat mendengar suara-Nya!"


Dari peristiwa ini, bisa kita garis bawahi bahwa Bunda Maria tidak pernah menunjuk dirinya sendiri atau mewartakan dirinya sendiri, tetapi senantiasa menunjuk dan mewartakan Yesus, Putranya. Bunda Maria juga senantiasa menginginkan kita dan dunia untuk bertobat dan menerima tawaran keselamatan dari Puteranya.


Sikap Bunda Maria yang demikian juga nampak pada peristiwa di Kana dalam Injil Yohanes. Ketika melihat pengantin kehabisan anggur, Bunda Maria meminta para pelayan menyiapkan tempayan dan mengisinya dengan air, lalu berkata, “Lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu” (lih. Yoh 2:5). Perkataan Bunda Maria yang sangat singkat ini kiranya menjadi amanat bagi kita umat Kristiani, untuk melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita.


Suatu kali Paus Fransiskus bercerita. Beliau bertemu seorang nenek yang sangat baik dan saleh, yang belum pernah belajar teologi. Nenek itu adalah orang yang sangat sederhana. Dan, nenek itu bertanya kepadanya, “Tahukah Anda apa yang selalu dilakukan Bunda Maria?”


Lalu, Paus Fransiskus menjawab, “Saya tidak tahu. Mungkin dia memelukmu atau dia memanggilmu?” Nenek itu pun memberi jawaban, “Tidak. Yang dilakukan Bunda Maria adalah ini – nenek itu menunjuk dengan jarinya.” Paus pun tidak mengerti dan bertanya apa maksudnya. Dan, nenek itu menjawab, “Dia selalu menunjuk pada Yesus”.


Paus Fransiskus pun terkesan dengan jawaban nenek itu. Bunda Maria tidak mengambil apa pun untuk dirinya sendiri. Bunda Maria selalu menunjuk kepada Yesus. “Lakukan apa pun yang Yesus perintahkan kepadamu.” Seperti itulah Bunda Maria.


Semoga kita pun mengikuti teladan Bunda Maria yang senantiasa mengarahkan hidupnya pada Tuhan Yesus dan mengikuti segala yang diperintahkannya. Semoga Bunda Maria mendoakan kita senantiasa dan kita pun berdoa bersama Bunda Maria.



Rm. Vinsensius Rosihan Arifin, Pr

留言


Managed by

logo_komsos_copy.png
bottom of page