Suka Tiba-tiba Lupa...?? Hati-hati Terkena Kabut Otak atau Brain Fog
- komsosymv
- 26 Jun
- 3 menit membaca

Pernahkah Anda tiba-tiba lupa apa yang ingin diucapkan saat sedang membicarakan sesuatu dengan orang lain? Kondisi lupa sesaat yang disebut brain fog ini tak hanya terjadi ketika Anda ingin berbicara, tetapi juga ketika Anda mendadak tidak ingat harus melakukan sesuatu. Brain fog bukan sebuah kondisi medis, namun gejala dari penyakit lain yang dapat memicunya. Ketika mengalami brain fog, seseorang bisa mengalami gangguan fungsi kognitif, seperti sulit berpikir jernih, konsentrasi buruk, ketidakmampuan untuk fokus, dan mudah lupa. Keluhan ini cenderung muncul sesekali, dan orang yang mengalaminya bisa kembali berpikir dengan normal seperti biasa setelah beberapa waktu. Namun, pada kasus tertentu, brain fog muncul lebih sering hingga mengganggu aktivitas dan kehidupan penderitanya. Ada beragam penyebab brain fog yang perlu Anda ketahui, antara lain:
Kurang istirahat
Kurang tidur, sering begadang, atau kualitas tidur yang kurang baik bisa berdampak pada fungsi otak. Orang yang sering begadang atau tidur kurang nyenyak lebih rentan mengalami brain fog. Agar otak dapat bekerja secara optimal, pastikan mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap hari. Bila Anda termasuk pribadi yang susah tidur atau mengalami insomnia, cobalah untuk menerapkan sleep hygiene, menjauhi gawai, dan menghindari konsumsi minuman berkafein sebelum tidur.
Perubahan hormon
Perubahan hormon, seperti ketika wanita mengalami menopause, juga bisa memicu timbulnya brain fog. Saat terjadi menopause, kadar hormon progesteron dan estrogen di tubuh wanita akan mengalami perubahan. Hal ini dapat mempengaruhi memori dan fungsi otak selama beberapa saat, sehingga wanita yang mengalaminya bisa menjadi pelupa atau lebih rentan terkena brain fog.
Stres dan depresi
Stres kronis dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi, daya tahan tubuh melemah, hingga gangguan mental tertentu dan penurunan fungsi otak. Fungsi otak yang terganggu karena stres bisa menimbulkan keluhan sulit berpikir jernih, mudah lupa, dan sulit untuk berkonsentrasi. Inilah alasannya mengapa stres berat dapat menimbulkan brain fog.
Kekurangan asupan tertentu
Pola makan yang kurang sehat bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi tertentu dan meningkatkan risiko untuk mengalami brain fog. Kekurangan asupan gizi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan, dan omega-3, berisiko lebih tinggi untuk mengalami pikun dan brain fog. Selain itu, reaksi alergi terhadap jenis makanan tertentu juga disebut bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena brain fog.
Efek samping obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan, seperti obat antikolinergenik, obat penenang, antidepresi, dan obat tidur, diketahui bisa memengaruhi kinerja saraf otak dan zat kimia di otak (neurotransmitter). Efek ini bisa memicu munculnya brain fog dan keluhan lain, seperti mudah mengantuk dan perubahan mood. Obat-obatan lain, misalnya kemoterapi, juga sering menyebabkan brain fog. Jika Anda merasakan brain fog setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, berkonsultasilah dengan dokter, agar Anda bisa beralih ke obat jenis lainnya atau mendapatkan dosis yang lebih rendah guna mencegah kambuhnya gejala tersebut.
Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis atau penyakit bisa menimbulkan gejala brain fog, misalnya penyakit autoimun, penuaan, kelelahan, dan gangguan mental. Selain itu, sindrom kelelahan kronis, anemia, demensia, dan infeksi virus korona atau COVID-19, juga bisa memicu terjadinya kabut otak.
Perawatan brain fog sangat tergantung dari apa penyebabnya. Beberapa cara bisa Anda lakukan di rumah untuk mengatasi brain fog, yaitu:
Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup 7–9 jam per hari
Kelola stres dengan baik
Batasi atau jauhi minuman berkafein dan beralkohol
Tetap aktif berolahraga secara rutin
Jaga fungsi dan kesehatan otak dengan melakukan senam otak, misalnya bermain puzzle atau bermain musik
Konsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan, vitamin dan mineral, protein, serta omega-3.
Brain fog yang terjadi sesekali masih bisa dibilang wajar. Namun, jika hal ini sering terjadi atau semakin memburuk hingga membuat sulit bekerja, belajar, atau menjalani aktivitas sehari-hari, mungkin bisa disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius, yang harus diobati oleh dokter agar tidak semakin parah dan sulit diatasi.
Dr. H. Eko Budi Santosa, MM
Comments