top of page

Takut Tidur...???


Pernahkah Anda merasa takut untuk tidur ? khawatir bila jatuh tidur akan terjadi sesuatu yang membahayakan diri, bahkan takut nanti mati bila tidur.  Bila perasaan takut tidur sering menimpa dan membuat kesulitan tidur / insomnia, bisa jadi anda mengalami “Sleep Anxiety.”  Sleep anxiety adalah rasa cemas atau takut untuk tidur. Gangguan kecemasan ini membuat penderitanya kesulitan tidur. Hal ini mungkin terjadi karena seseorang memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi jika ia tertidur atau ia tersugesti tidak boleh tidur karena harus tetap waspada dan berjaga-jaga. Kondisi ini tentunya akan mengganggu kemampuan penderita untuk beristirahat dengan cukup.


Sleep anxiety dapat dialami dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin sudah cemas hanya dengan memikirkan naik ke tempat tidur setiap malam. Sebagian lainnya bisa saja mulai dihantui dengan pikiran-pikiran buruk ketika mencoba tidur atau memejamkan mata.

Sleep anxiety adalah kondisi yang biasanya berhubungan dengan berbagai jenis kondisi kesehatan mental.  Pasalnya, orang dengan masalah mental cenderung lebih sulit tidur sehingga dapat meningkatkan risiko terkena sleep anxiety. Secara umum, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sleep anxiety adalah:

-          Gangguan kecemasan umum (general anxiety disorder). 

-          Gangguan Stress Pasca Trauma

-          Gangguan panik

-          Skizofrenia

-          Konsumsi alkohol berlebih.

-          Adanya penyakit metabolik tertentu, seperti hipertiroidisme.


Sleep anxiety bisa dialami oleh orang dewasa, remaja, maupun anak-anak. Gangguan ini dapat menimbulkan gejala psikologi dan emosional maupun fisik. Adapun beberapa gejala emosional yang biasanya dialami oleh penderita sleep anxiety adalah:

-          Perasaan kelelahan.

-          Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.

-          Gugup.

-          Kegelisahan.

-          Mudah marah.

-          Perasaan akan datangnya bahaya atau malapetaka.

-          Serangan panik, terutama pada malam hari.

 

Sementara itu, beberapa gejala fisik yang bisa ditimbulkan sleep anxiety adalah:

-          Masalah pencernaan.

-          Berkeringat berlebihan

-          Gemetar.

-          Detak jantung lebih cepat.

-          Napas lebih cepat.

-          Otot-otot tegang.

 

Tujuan utama perawatan sleep anxiety adalah mengurangi kecemasan dan insomnia sehingga bisa meningkatkan kualitas tidur penderitanya.  Untuk mengatasi kecemasan, penderita bisa berkonsultasi ke psikiater untuk dilakukan psikoterapi seperti terapi perilaku untuk meredakan kecemasan.  Selain itu bisa juga diberikan bila mana perlu obat-obatan untuk meredakan kecemasan dan depresi (anti depresan).  Hal lain yang perlu ditatalaksana adalah perawatan insomnia (tidak bisa tidur).  Kondisi insomnia bisa ditatalaksana dengan terapi perilaku yang berfokus pada penyesuaian pikiran untuk meningkatkan kualitas tidur, mempraktekkan teknik-teknik relaksasi, melakukan meditasi dan strategi lain untuk meningkatkan kualitas tidur.  Disamping itu, bisa juga diberikan obat-obatan untuk membantu penderita tidur lebih nyenyak sesuai penilaian dokter.



DR. H. BUDI SANTOSA, MM

Comentários


bottom of page