Hidup selalu baru karena diperbaharui terus-menerus. Nasi yang anda makan hari ini tidak sama dengan nasi kemarin? Sekalipun menu sarapan pagi di pastoran selalu sama nasi uduk betawi namun selalu baru dan berbeda. Tahukah anda bahwa kulit dan rambut anda hari ini tidak sama dengan kulit dan rambut anda kemarin? Hidup ini selalu baru dan diperbaharui. Dan itulah keindahan hidup kita; selalu berubah dan setiap detik terjadi perubahan di dalam dan di luar diri kita. Tak usah disuruh berubah, perubahan itu terjadi terus-menerus dan abadi. Dan anda tidak dapat menahannya untuk tidak berubah dan diperbaharui, suka ataupun tidak suka.
Kecenderungan banyak orang mau hidup dalam kemapanan, zona aman, mandeg dan akhirnya mati. Orang Jawa bilang, “urip iku obah lan urup “, hidup itu bergerak dan menghidupi. “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang dikatakan oleh pujangga-pujanggamu. Sebab kita ini dari keturunan Allah juga” (Kisah Para Rasul 17:28). Bila anda tidak mau diperbaharui, anda mati. Dan begitu banyak orang yang mati suri. Kelihatannya saja hidup namun tidak berguna karena asyik masyuk dengan kemapanan.
Dunia modern terjebak dengan kemampuan, keenakan, kemanjaan, hidup tanpa perjuangan. Mudah runtuh saat menghadapi rintangan dan tantangan. Menyedihkan kalau kenyamanan menjadi ukuran keberhasilan. Mereka seperti anak ayam mati di lumbung padi. Bersyukurlah karena hidup ini selalu baru dan kekal. Setiap hari adalah hari baru, hari pertama dalam hidupku. Kelahiran baru dengan semangat baru, ciptaan baru; inilah semangat pertobatan terus-menerus. Tuhan selalu memperbaharui umat yang dikasihi -Nya dalam Roh Kudus. Air menjadi bersih karena terus mengalir, menyucikan dan menghidupkan apa saja yang dilaluinya.
Selamat tahun yang selalu baru. Semper Reformanda.
Comments