top of page

Quo Vadis Medsos?


Ilustrasi: lintasterkini.com

Pertanyaan ini sangat penting karena menentukan masa depan kehidupan umat manusia. Pertanyaannya bukan medsos membawa kita kemana; namun kita akan membawa medsos kemana dan untuk apa?


Menurut tahap perkembangan moral paling tidak ada 3 tahap.

  1. Tahap pertama: Good Boy/ Good Girl orientation. Tahap dimana anak-anak melakukan hal baik demi mendapat pujian anak manis, anak papi, anak mami. *Pada tahap ini banyak terlihat banyaknya orang yang rajin update status untuk hal-hal yang kurang penting semata untuk mendapatkan pengakuan atau pujian saja.

  2. Tahap kedua: Tahap Hukum. Pada tahap hukum orang mencari pembenaran secara hukum atau menjatuhkan hukuman melalui medsos. Hukum mengandung unsur reward and punishment dimana bagi yang tidak melanggar akan mendapatkan reward dan bagi yang melanggar akan mendapatkan punishment.

  3. Tahap ketiga: Tahap Nilai-Nilai. Pada tahap nilai-nilai ini orang melakukan yang baik karena bernilai. Yesus melanggar hukum sabat demi cinta kasih menyembuhkan orang yang lumpuh.

Sehubungan dengan tahap-tahap moral, medsos adalah sarana ampuh untuk mewujudkannya.

Apa jadinya kalau medsos mengabdi pada tahap pertama yang hanya mengejar pujian, rasa senang dan tidak senang? Apakah jadinya kalau medsos mengabdi kepentingan orang yang berlindung dibalik hukum seperti para ahli taurat dan farisi, para pemegang syariat-syariat agama yang menjadi panutan masyarakat dan umat-umatnya.


Diharapkan medsos berpihak kepada nilai nilai luhur, karya-karya luhur; sehingga medsos semakin membuat hidup semakin bernilai dan menyerupai surga. Jadikanlah kehendakmu di atas bumi seperti di dalam surga. Gunakan medsos secara bertanggungjawab, bermoral dan bernilai Ilahi.


Medsos dapat menjadi berkat bagi semua orang apabila sarana tehnologi ini digunakan dengan bijaksana. Segala karya dan kemajuan manusia kita gunakan demi penebusan dan penyelamatan umat manusia. Demikian juga dengan doa Yesus untuk semua orang yang percaya agar semua bersatu di dalam diri-Nya; kembali kepada Yesus, bukan kembali ke laptop. Yesus adalah Alfa dan Omega. Segalanya oleh Dia, karena Dia dan untuk Dia. Dengan perantaraan Kristus, bersama Dia dan di dalam Dia, segala hormat dan kemuliaan kepada Allah Bapa dalam persekutuan Roh Kudus kini dan sepanjang segala masa.




-RD T.A.M. Rochadi Widagdo-

bottom of page