Sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Natal, Hari Raya kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat kita. Peristiwa ini setiap tahun kita rayakan bersama-sama sebagai suatu peristiwa iman: Allah yang merelakan diriNya menjadi seorang manusia dan lahir di tengah-tengah kita.
Ada satu hal yang tak kalah penting perlu dipersiapkan yang kadang terlupakan yaitu mengusahakan pertobatan. Ya, mempersiapkan natal adalah juga tentang pertobatan. Memperharui hidup, membersihkan hati, mempersiapkan diri menyambut Tuhan. Pertanyaannya kemudian adalah pertobatan seperti apa yang bisa dilakukan?
Pertobatan menurut Yohanes Pembaptis
Bertobat artinya berbalik arah menuju kepada kebaikan. Bertobat berarti membaharui diri sesuai dengan perintah Tuhan. Bertobat artinya berbalik dari tindakan dosa menuju kepada kebenaran sejati yaitu Tuhan sendiri. Dalam konteks menyambut natal, kita bisa melakukan pertobatan sesuai dengan ajaran dari Santo Yohanes Pembaptis. Bacaan Injil pada Minggu Adven II mewartakan bagaimana Yohanes Pembaptis berseru-seru di padang gurun supaya umat melakukan pertobatan. Yohanes Pembaptis berseru, “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! Maka Allah akan mengampuni dosamu” (Luk 3 : 5). Nampak jelas bagaimana Yohanes Pembaptis menekankan pentingnya pertobatan dalam mempersiapkan kedatangan Sang Juru Selamat.
Selanjutnya, pertobatan macam apa yang disarankan oleh Yohanes Pembaptis yang bisa kita lakukan? Kita bisa melihatnya dari bacaan Injil pada Minggu Adven III (Lukas 3:10-18). Diwartakan dalam Injil, ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, ia ditanya oleh orang banyak, “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaknya ia membaginya dengan yang tidak punya dan barang siapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga” (Luk 3:10-11). Dari jawaban Yohanes, nampak jelas bahwa pertobatan itu artinya melakukan suatu tindakan konkret, melakukan suatu kebaikan kepada orang lain.
Akhirnya, natal adalah suatu perayaan syukur, adalah suatu ungkapan sukacita karena telah telah lahir bagi kita Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan (bdk Luk 2:11). Maka untuk menyambut kedatangan Tuhan, perlulah suatu persiapan yang baik, tidak sekedar ala kadarnya. Dan salah satu persiapan yang penting untuk menyambut Tuhan adalah melakukan pertobatan. Belajar dari Yohanes Pembaptis, pertobatan kita kiranya bukan hanya sekadar merasa menyesal, merasa bersalah dan mengaku dosa lalu cukup. Pertobatan haruslah sampai pada suatu tindakan nyata yang berguna bagi diri sendiri terutama berguna bagi sesama.
Selamat mempersiapkan natal.
Selamat mengusahakan pertobatan.
Tuhan memberkati.
RD. Novian Ardi Prihatmoko
Comments