top of page

Kasih Allah dalam Tritunggal Mahakudus


"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan udara. Berfirmanlah Allah "jadilah terang." Lalu terang itu terjadi. (Kej 1: 1-3)


Kasih Allah sungguh besar pada umat manusia, kita dicintai-Nya sampai akhir. Sejak awal mula, Allah adalah satu yg hadir dalam tiga pribadi (Tritunggal atau dalam bahasa Inggris disebut Trinity ), yaitu tiga dalam kesatuan. Sehingga Allah Tritunggal berarti tiga pribadi dalam satu hakekat Allah. Bapa menciptakan segala sesuatu, Sang Putera datang menjadi jalan dan penebus, Roh Kudus menyertai, menyucikan, meneguhkan sampai selama-lamanya. Jadi, Allah Tritunggal adalah jalan Allah dalam mengasihi umat-Nya.  Konsili Kalsedon mencoba merumuskan iman akan Allah sebagai Allah Tritunggal Maha Kudus, yang membawa sebuah cara beriman yang tidak kaku, yang tidak terjebak dalam pertanyaan "berapa Allah", yang dapat menjerumuskan pemahaman kedalam ranah bilangan matematis yang berbatas.

 

Makna Tritunggal, diungkapkan dalam injil Yohanes (Yoh 16: 12-15) bahwa Allah adalah kasih. Sebagai Bapa, Allah mengungkapkan kasih-Nya itu melalui dan dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus. Dan segenap perutusan kasih Allah Bapa bersama Putera-Nya itu diteruskan dan dilaksanakan pemberitaannya oleh Roh Kudus. Kasih yang telah dilakukan oleh Yesus diteruskan oleh Roh Kudus. Roh inilah yang akan menerangkan dan memperdalam makna penyelamatan kepada segala umat manusia. Roh Kudus sebagai bagian dari Allah Tritunggal tidak memberikan hal-hal baru, melainkan memberi pemahaman dan pemenuhan segalanya yang telah diberitakan oleh Yesus Kristus, atas nama Allah Bapa yang mengutusnya secara utuh dan benar.

 

Allah sebagai pencipta segala sesuatu, adalah Allah yang menyatakan diri sebagai pencinta manusia yang mengagumkan, dalam diri Yesus sebagai Anak Allah yang disayangi. Lingkaran kasih inilah yang dirumuskan dengan gambaran Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Hubungan Allah kepada manusia adalah hubungan kasih, maka jawaban manusia tidak lain adalah penyerahan utuh dirinya pada kasih Allah, yang disebut dengan iman. Dalam iman inilah manusia mendapatkan kurnia Allah dan kedamaian bagi hidupnya. Umat beriman memiliki pengalaman akan Allah yang mengagumkan, yaitu Allah yang memberi keselamatan bagi manusia, dalam misteri Allah Tritunggal.

 

Penyebutan Allah Tritunggal sudah menjadi doa dan kalimat penutup dari surat-surat Paulus, khususnya didalam suratnya kepada jemaat di Korintus (2 Kor 13: 13); "kasih karunia Tuhan Yesus, kasih Allah dan Roh Kudus menyertai kamu sekalian." Paulus berdoa agar jemaat tetap hidup dalam kasih sebagaimana Allah adalah kasih. Santo Gregorius dari Nazianzus berkata bahwa: "Perjanjian Lama menampilkan Bapa dengan jelas dan Putera secara samar-samar. Namun Perjanjian Baru mengungkapkan Putera dan mengisyaratkan keilahian Roh. Saat ini Roh Kudus tinggal diantara kita, dan membuat diri-Nya terlihat dengan jelas." Sebagai bukti kasih Allah Tritunggal pada umat-Nya.



RISBUANA DEWI

Komentar


bottom of page