Devosi Hati Yesus yang Mahakudus
- komsosymv
- 6 hari yang lalu
- 3 menit membaca

"Lihatlah Hati ini yang telah begitu mengasihi manusia, namun manusia tidak mau membalas kasih-Ku. Melalui dirimu, Hati-Ku yang Ilahi ingin menyebarkan kasihnya ke seluruh bumi," (Yesus kepada St. Margaret Mary Alacoque).
Gereja menghormati secara khusus Hati Yesus yang selalu berdebar dan bergetar penuh kasih. "Hati-Ku selalu tergerak oleh belaskasihan kepada mereka" (Mrk 8:2, Mat 15:32). Ada banyak cerita injil yang memperlihatkan bagaimana Yesus yang penuh kasih dan cinta kepada semua orang. Bahkan untuk memberi perhatian pada yang bersusah, Yesus siap melanggar perintah hari Sabat (Mat 15:3, Luk 6:5, Yoh 7:23), banyak yang sakit disembuhkan (Mat 14:14, Luk 5:17, Mat 19:2, Yoh 4:47), yang buta dibuat melihat (Mrk 10:51), yang tuli mendengar (Mrk 7:32), yang bisu berbicara (Mat 12:22), yang lumpuh berjalan (Luk 5:24) dan yang mati dibangkitkan (Yoh 12:9).
Ā
Dasar injil ada dalam Yohanes 19:32-37. Hati dilukiskan sebagai jantung, karena bagi manusia jantung adalah denyut kehidupan dan dianggap sebagai tempat perasaan. Hati merupakan simbol seluruh misteri penebusan manusia, maka bila kita menghormati Hati Yesus, yang sesungguhnya kita hormati adalah cinta Kristus yang Ilahi dan insani.
Ā
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus dirayakan pada hari Jumat sesudah Hari Raya Tubuh dan Darah Yesus, atau hari Jumat ketiga setelah Pentakosta. Tahun 2025 ini jatuh pada tanggal 27 Juni. Bulan Juni ini menjadi bulan khusus untuk menghormati Hati Yesus yang Mahakudus.
Ā
Sejarah perayaan ini dimulai pada tahun 1673 ketika seorang Biarawati Perancis bernama Suster Margaret Mary Alacoque (1647-1690) menerima penglihatan tentang Yesus (dua tahun setelah menjadi suster). Dalam perjumpaan itu Yesus menjelaskan kasih besar yang dimiliki-Nya bagi umat manusia. Ia menampakkan Diri dengan hati terlihat diluar dada, tergores luka dengan api dan cahaya kemilau, terbakar dan dikelilingi mahkota duri. Ia mendapat wahyu pertama tentang penghormatan kepada Hati Kudus Yesus. Selama 18 bulan secara terus menerus Yesus menampakkan Diri kepadanya dan menjelaskan apa yang dikatakan pada wahyu pertama. Tuhan Yesus memberitahukan kepadanya bagaimana menghormati Hati Kudus-Nya, antara lain dengan sering menerima komuni kudus, khususnya hari Jumat Pertama selama 9 bulan berturut-turut.
Ā
Pada tanggal 16 Juni 1675 Yesus meminta Sr. Margaret Mary untuk mengadakan misa sebagai penghormatan kepada Hati Kudus-Nya. Ia juga memberikan 12 janji yang dibuat kepada semua orang, yang tekun menghormati dan berdevosi kepada Hati Kudus Yesus. Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Tuhan menampakkan Diri-Nya sebagai wahyu Hati Kudus yang terakhir dan terpenting; "ingatlah akan Hati-Ku yang begitu mencintai manusia hingga habis terbakar oleh cinta itu. Namun Aku menerima dari banyak orang hanya sikap acuh tak acuh, ketidaksopanan dan dosa sakrilegi, sikap dingin dan caci maki."
Ā
Sr. Margaret Mary meninggal pada 1690 dan dikanonisasiĀ oleh Paus Benediktus XV pada 13 Mei 1920. Pada tahun 1856 Paus Pius IX, menetapkan hari Jumat setelah Hari Raya Corpus Christi sebagai Hari Raya Hati Kudus bagi dunia universal. Sejak saat itu bulan Juni telah didedikasikan untuk Hati Kudus Yesus dan kasih-Nya yang besar bagi seluruh umat manusia.
Ā
Devosi itu sendiri adalah jawaban pribadi orang beriman atas cinta Tuhan. Devosi kepada Hati Kudus dimaksudkan untuk membalas cinta kasih yang dinyatakan Allah kepada manusia melalui Yesus. Allah telah lebih dahulu mengasihi. "Hati" merupakan lambang dan pelepasan cinta kasih Kristus yang tak terbatas. Cinta kasih menjadi alasan utama pembaktian kepada Hati Yesus.
Ā
Paus Paulus VI menyatakan bahwa diantara devosi-devosi populer, devosi Hati Kudus mendapat tempat yang istimewa, sebab mempunyai dasar dalam misteri suci ekaristi, yang darinya mengalir pengudusan umat manusia dan pemuliaan Allah. Bahkan Paus Yohanes Paulus II menunjukkan bahwa Hati Kristus yang ditikam itulah cinta kasih yang memaafkan dosa, yang menjadi sumber keselamatan. "Tidak ada seorangpun yang dapat mencintai Yesus yang tergantung di salib dengan tepat, bila ia belum mengerti rahasia misteri Hati Kudus Yesus" (ensiklik Haurietis Aquas).
Risbuana Dewi
Komentar