top of page

Holy Door – Porta Santa & Holy Stair – Scala Sancta (Pintu Suci dan Tangga Suci)


"Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar serta menemukan padang rumput."

[Yoh 10:9]


Kembali ke Basilika Santo Petrus, yang terletak di Vatican, yang merupakan gereja paling ikonik dalam dunia Katolik, yang juga merupakan satu dari 4 Basilika Utama di Vatican/Roma.

Struktur basilika berbentuk salib Latin dengan kubah besar yang menjulang tinggi di bagian tengah, melambangkan keagungan iman Kristen.


Di bagian depan Basilika, terdapat lima pintu utama yang mengarah ke dalam gereja. Setiap pintu memiliki makna simbolis dan fungsinya masing-masing. Pintu-pintu tersebut, dari kiri ke kanan, adalah:

  1. Holy Door (Porta Santa) – Pintu yang hanya dibuka saat Tahun Suci.

  2. Pintu Sakramen (Porta dei Sacramenti) – Menggambarkan sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik.

  3. Pintu Perunggu (Porta di Bronzo) – Pintu utama yang digunakan untuk masuk ke basilika.

  4. Pintu Kebaikan dan Kejahatan (Porta del Bene e del Male) – Menggambarkan kisah Injil dan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan.

  5. Pintu Kematian (Porta della Morte) – Sering digunakan dalam upacara pemakaman Paus.


Selain di Basilika Santo Petrus sendiri, Porta Santa juga ada di tiga basilika utama lainnya di Roma, yaitu:

  1. Basilika Santo Yohanes Lateran (San Giovanni in Laterano)

  2. Basilika Santa Maria Maggiore (Santa Maria Maggiore)

  3. Basilika Santo Paulus di Luar Tembok (San Paolo fuori le Mura)


Tradisi Holy Door berawal dari abad ke-15, meskipun konsep Tahun Suci sendiri telah dimulai lebih awal oleh Paus Bonifasius VIII pada tahun 1300.

  1. Tahun 1423 – Holy Door pertama kali dibuka oleh Paus Martinus V di Basilika Lateran, menjadikannya pintu suci pertama yang digunakan dalam perayaan Tahun Suci.

  2. Tahun 1499 – Paus Alexander VI memperkenalkan Holy Door di Basilika Santo Petrus, serta di Basilika Santa Maria Maggiore dan Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Sejak saat itu, tradisi membuka Holy Door menjadi bagian penting dari setiap Tahun Suci.


Holy Door terus memainkan peran penting dalam Gereja Katolik, terutama pada momen-momen bersejarah:

  1. Tahun 1950 – Paus Pius XII membuka Holy Door di Basilika Santo Petrus untuk merayakan Tahun Suci setelah Perang Dunia II.

  2. Tahun 2000 – Paus Yohanes Paulus II membuka Holy Door untuk menyambut Jubilee Agung (Great Jubilee), menandai awal milenium baru.

  3. Tahun 2015-2016 – Paus Fransiskus menetapkan Tahun Suci Luar Biasa (Extraordinary Jubilee of Mercy), membuka Holy Door untuk menekankan pentingnya belas kasih Tuhan bagi dunia.


Setelah mengunjungi Basilika Santo Petrus dan melewati Holy Door, tidak jauh dari Basilika Santo Petrus, dengan berjalan kaki sekitar 4 km, terdapat Scala Sancta, atau Holy Stair atau Tangga Suci, yang merupakan salah satu tempat paling suci bagi umat Katolik. Tangga Suci ini terletak di Basilika Santo Yohanes Lateran.


Rute yang umum ditempuh peziarah dimulai dari Lapangan Santo Petrus, kemudian menyusuri Via della Conciliazione menuju Castel Sant'Angelo. Dari sana, anda dapat melanjutkan melalui Corso Vittorio Emanuele II, melewati Piazza Venezia, dan kemudian menuju ke arah Basilika Santo Yohanes Lateran, di mana Scala Sancta berada.


Saat Anda tiba di Holy Stair, Anda akan melihat 28 anak tangga marmer yang, menurut tradisi, berasal dari istana Pontius Pilatus di Yerusalem. Tangga ini diyakini sebagai jalur yang dilewati oleh Yesus ketika Ia diadili sebelum disalibkan. Tangga ini dibawa ke Roma oleh Santa Helena, ibu Kaisar Konstantinus, pada abad ke-4. Sejak saat itu, Holy Stair menjadi tempat ziarah penting bagi mereka yang ingin mengenang penderitaan Yesus dan mencari berkat.


Para peziarah yang datang ke Scala Sancta sering menaiki tangga ini dengan lutut, sebagai tanda penghormatan dan penyesalan atas dosa. Di setiap anak tangga, mereka berdoa dan merenungkan perjalanan penderitaan Kristus. Namun, bagi mereka yang tidak dapat menaiki dengan lutut, terdapat tangga samping yang dapat digunakan untuk berjalan dengan lebih mudah.


Di bagian atas Holy Stair, terdapat Sancta Sanctorum, sebuah kapel yang dulunya dianggap sebagai tempat paling suci di Roma. Di dalamnya, tersimpan relikui Yesus, termasuk sebuah ikon suci yang disebut "Acheropita," yang dipercaya dilukis tanpa campur tangan manusia.

Permenungan kita.


Mengunjungi Holy Stair setelah melewati Holy Door memberikan pengalaman spiritual yang sangat mendalam. Holy Door melambangkan pintu menuju keselamatan, sementara Holy Stair mengajak peziarah untuk merenungkan penderitaan Yesus sebelum penyaliban-Nya. Kedua tempat ini menjadi simbol penting dalam perjalanan iman bagi mereka yang mengunjungi Roma dan Vatican.


"Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia membawa Yesus ke luar, lalu ia duduk di kursi pengadilan di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata." [Yoh 19:13]



HERY CHRISNANTYO


Comentários


Managed by

logo_komsos_copy.png
bottom of page