top of page

Gereja Dibangun di Atas Wadas

Diperbarui: 3 Mei 2019


Foto: Komsos


Hati yang sederhana penuh keterbukaan untuk menerima kehadiran Yesus dengan segala keagungan dan kewibawaanNya. Hati sederhana, mata yang sederhana, mampu menangkap dan melihat Yesus dengan segala keAllahan-Nya. Berbeda dengan ahli kitab dan orang Farisi yang melihat dengan kacamata hokum dan alkitab.


Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Tuhan Yesus memakai orang-orang yang sederhana dan suci hatinya untuk mewartakan Diri-Nya. Karena merekalah yang mengenal, mencintai dan mewartakan keselamatan yang ditawarkanNya


Rahasia ini Aku sembunyikan bagi orang yang cerdik pandai dan Aku nyatakan bagi orang-orang sederhana. (Matius 11:25)

Kacamata yang Anda pakai, sangat menentukan hasil penglihatan Anda, Profesi Anda dan suasana batin Anda sangat menentukan cara melihat dan hasil penglihatan Anda. Yudas Iskariot seorang bendahara yang melihat Yesus dari segi keuntungan uang sehingga dia menjual Yesus dengan 30 keping perak.


Quit Quitreciptur ad modus recipientisreciptur. 

Dengan kaca mata apa Anda melihat dengan cara itulah Anda memetik hasilnya Gereja membutuhkan orangorang sederhana yang sucihatinya; mereka adalah wadas. Gereja Yohanes Maria Vianney dibangun di atas orang-orang yang suci hatinya karena mereka yang menangkap kehendak Yesus dan digerakkan hatinya untuk meletakkan batu demi batu, rupiah demi rupiah, iman demi iman. Menyedihkan bila gereja dibangun hanya dengan uang besar megah namun sepi iman. Dia akan runtuh bagaikan Goliat jatuh ditangan ketapel Daud. Panggilan kita semua untuk mewujudkan dan menghidupi gereja dengan kesederhanaan hati Yohanes Maria Vianney yang penuh kasih. Inilah gereja akar rumput, batu karang yang tidak pernah goyah, hati yang sederhana penuh kesucian.




RD. T.A.M. Rochadi Widagdo

Comments


Managed by

logo_komsos_copy.png
bottom of page