top of page

FirmanMu Cahaya Hidupku

Diperbarui: 5 Mei 2019


Foto: Komsos/ Dani


Ada dua kata untuk firman yang dipakai dalam bahasa latin yaitu logos dan rhema. Logos artinya pengertian yang menyangkut logika otak manusia. Rhema artinya kekuatan dari kata yang berhubungan dengan penciptaan.


Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia padamulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yohanes 1:1-5)


Nah itulah rhema, Firman yang menjadikan, menghidupkan, dan terang manusia. Kita sebaiknya mendaraskan Firman dengan sungguh-sungguh mendengarkan, merasakan, menghayati daya kuasanya, hingga kita mengalami kehadiranNya. Sebagaimana iman seorang perwira yang mengungkapkan, “Bersabdalah saja maka hamba akan sembuh”.


Sayang sekali bila kita membaca kitab suci hanya untuk memuaskan otak kita yang hanya mencari pengertian, sehingga firman hanya menjadi logos atau ilmu; seperti ketika kita mengadakan pendalaman iman.


Padahal setiap kali kita membaca firman sesungguhnya kita berjumpa dengan Allah Sang Firman, sehingga menjadi pengalaman iman, bukan pendalaman iman. Sekarang kita paham mengapa pendalaman iman kurang peminat dan tidak menarik?


Firman adalah Allah dan Dia hadir member hidup dalam segala kelimpahannya. Supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. “(Yohanes 10:10)

Kitab Suci bukan untuk ahli kitab melainkan untuk semua orang yang merindukan kehadiran Allah. Berbahagialah orang yang mendengarkan firman Allah dan tekun mengimaninya. Dengan membaca kitab suci kita mengalami perjumpaan dengan Allah sendiri.



RD. T.A.M. Rochadi Widagdo

bottom of page