top of page

Eksultet: Bersoraklah, Bersoraklah, Bersoraklah


Foto: Komsos Cilangkap

Mengawali perayaan Ekaristi Vigili Paskah, kita akan mulai dengan ritus Upacara Cahaya. Upacara ini sangat syahdu dan hikmat. Setelah mengalami situasi mencekam, kelam, gelap dan tanpa harapan pada perayaan Ibadat Jumat Agung, umat diantar memasuki cahaya yang diserukan tiga kali, yaitu Cahaya Kristus. Setelah cahaya itu bersinar benderang sekalipun dalam kegelapan, kita pun diajak bersorak, bukan karena takut dalam kegelapan, melainkan karena cahaya keselamatan telah terbit dan jaminan keselamatan tampak jelas.


Eksultet (ltn: bersoraklah) atau yang dulu dikenal dengan Preaconium Paschale (ltn: proklamasi Paskah) adalah seruan akbar kegembiraan umat karena jaminan keselamatan telah nyata. Eksultet Paskah mengingatkan kita akan sejarah keselamatan manusia yang berpuncak pada Yesus Kristus, tentang apa yang terjadi di masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang. Eksultet dibuka dengan ajakan sorak-sorak bagi para malaikat dan segenap umat di seluruh dunia. Selanjutnya, Eksultet akan dibagi dalam tiga bagian besar.


Bait pertama berkisah tentang apa yang terjadi di masa lalu. Manusia jatuh ke dalam dosa karena Adam dan telah ditebus oleh Yesus Kristus. Yesus telah menjadi pengganti manusia yang melunasi hutang dosa Adam. Paskah yang dikenangkan pula adalah ketika Allah menyelamatkan Bangsa Israel dari Mesir. Sampai pada Paskah yang sesungguhnya adalah kebangkitan Yesus dari kematian. Pengalaman keselamatan ini dikenangkan sebagai peristiwa keselamatan Allah yang nyata terjadi. Pada bagian ini, kita diajak untuk melihat kembali jejak keselamatan Allah yang nyata dan sedang dirayakan pada malam Vigili Paskah.


Bait Kedua berbicara soal karakter Allah yang tampak dan akan selalu ada sepanjang masa. Gambaran karakter Allah yang ditampilkan adalah Bapa yang maharahim, penuh cinta dan sungguh total dalam menyelamatkan manusia. Bahkan, sampai mengaruniakan putra tunggalNya. Tujuan utamanya adalah memulihkan relasi Bapa dan manusia. Karakter Allah inilah yang akan selalu dihidupi dan diimani sampai sekarang ini. Allah tidak pernah meninggalkan manusia dan memberikan yang terbaik dari-Nya demi keselamatan manusia. Dia tidak pernah tanggung untuk memberikan Putra-Nya. Cinta-Nya mendorong-Nya untuk memulihkan relasi yang selama ini rusak karena beban dosa.


Bait Ketiga berbicara tentang jaminan keselamatan yang tidak akan pernah terhapus sampai di masa mendatang. Cahaya keselamatan yang telah terbit akan memulihkan manusia dari sikap durhakanya dan mengembalikan kesucian di dalam dirinya. Tujuannya adalah bukan demi kemuliaan manusia melainkan demi kemuliaan Allah. Hal ini bukan berarti bahwa Allah akan mulia seorang diri saja. Sebaliknya, cahaya hati kita yang tak seberapa akan digabungkan dengan sinar bintang kejora, yaitu Yesus Kristus. Artinya, kita pun dengan sendirinya diikutsertakan dalam kemuliaan Allah. Jaminan keselamatan itu adalah Yesus Kristus dan di masa mendatang, kita dipersatukan dengan Yesus Kristus.


Eksultet adalah proklamasi paskah umat manusia. Di masa lalu, Allah telah nyata memperjuangkan kesucian yang terluka karena dosa. Di masa sekarang, Allah tidak pernah berubah dan tetap menjadi Bapa yang penuh kerahiman. Di masa mendatang, Allah akan mempersatukan kita dengan kemuliaanNya bersama Yesus Kristus, Tuhan kita. Bersoraklah, bersoraklah, bersoraklah.



- RD. Ambrosius Lolong

bottom of page