top of page

Ekaristi Atau Misa ??

Diperbarui: 19 Apr 2019



Istilah “Ekaristi” dan “Misa” sering disebut-sebut orang. Apakah ada perbedaan antara Ekaristi dan Misa? Mari kita kupas satu demi satu. Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “eucharistia”, yang berarti puji syukur. Kata kerjanya “eucharistein” yang berarti memuji, mengucap syukur. Kata Ekaristi sudah digunakan untuk menunjuk seluruh Perayaan Ekaristi pada tiga abad pertama sejarah Gereja. Tapi sejak abad ke-4, baik di Gereja Barat maupun Gereja Timur, istilah Ekaristi mulai  menghilang. Khususnya di Barat, istilah Ekaristi semakin sempit pengertiannya, yaitu untuk menyebut komuni. Sejak abad ke-4, istilah “kurban” dan “persembahan” makin populer untuk menunjuk seluruh perayaan, menggantikan istilah Ekaristi.

Istilah Yunani eucharistia tenggelam karena berkaitan dengan penggunaan bahasa Latin sejak abad III-IV dalam liturgi Gereja. Baru pada abad ke-20, ada pembaruan liturgi dan teologi, maka istilah Ekaristi  kembali populer di seluruh Gereja. Tonggak penyebutan Ekaristi untuk seluruh Perayaan Ekaristi adalah Konsili Vatikan II, melalui konstitusi liturgi Sacrosanctum Concilium, yang menyebut bab II dengan “Misteri Ekaristi Suci”. Saat ini istilah Ekaristi  sudah lazim untuk menyebut keseluruhan Perayaan Ekaristi. Kata Ekaristi mau mengungkapkan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus. Dengan ekaristi, Gereja mengenangkan (yang artinya: menghadirkan) misteri penebusan Kristus sekarang dan di sini.

Kata “Misa” berasal dari bahasa Latin “missa”. Kata missa menjadi populer bagi Perayaan Ekaristi di Gereja Barat sejak abad V – VI, bahkan sampai saat ini. Kata missa dikaitkan dengan pembubaran umat setelah pertemuan atau perayaan liturgis selesai. Kata misa dapat dihubungkan dengan kata kerja Latin mittere, yang artinya: mengutus. Itulah sebabnya TPE (Tata Perayaan Ekaristi) menerjemahkan kata-kata Ite missa est  dengan rumusan: “Marilah pergi, kita diutus”. Dalam perayaan liturgi, rumusan pembubaran Ite missa est  ini dihubungkan dengan penyampaian berkat kepada jemaat. Maka pada akhir perayaan liturgi, umat dibubarkan dengan membawa berkat dari Allah dan mereka diutus untuk kembali kepada kehidupan sehari-hari.

Kata misa  bila dipakai untuk menyebut Perayaan Ekaristi, untuk menekankan segi perutusan kita. Setelah mengalami karya penebusan Tuhan yang dikenangkan dan dirayakan dalam Perayaan Ekaristi, umat diutus untuk memberikan pelayanan nyata kepada sesama dalam hidup sehari-hari.


RD. Angga Sri Prasetyo

bottom of page