top of page

Doa


Ilustrasi: doa.sabda.org

Dalam sebuah doa terkandung harapan seseorang. Dan dalam sebuah harapan, ada iman di sana. Itulah sebabnya mengapa kita kerap mengatakan bahwa dalam doa, kita beriman.


Pengungkapan iman harus dibedakan dengan perwujudan iman, meski keduanya merupakan bentuk dari penghayatan iman. Orang yang berdoa, menjalin komunikasi dengan Allah, menyampaikan harapan, bersyukur merupakan suatu bentuk pengungkapan iman. Sedangkan segala tingkah laku dan tutur kata kita di tengah dunia yang disemangati oleh iman, adalah suatu perwujudan iman.


Bila doa adalah suatu bentuk pengungkapan iman, di mana terjadi suatu komunikasi antara manusia dengan Allah, maka doa selalu mengandung harapan-harapan yang baik. Lantas, bagaimanakah dengan doa yang penuh umpatan, cacian, sumpah serapah? Masih layakkah itu disebut sebuat doa? Atau lebih tajam lagi, iman seperti apakah yang dia hayati manakala ia berdoa demikian? Mungkin lebih baik kita katakan dia sama halnya ahli taurat yang berdoa sambil berteriakteriak di lorong, namun tak mengenal Tuhannya.




-RD Angga Sri Prasetyo-

Comments


bottom of page