“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. (Yohanes 14:6)
Akulah jalan kebenaran dan hidup; inilah pernyataan yang memerdekakan. Selama hidup-Nya di dunia Yesus memerdekakan umat manusia; yang berdosa diampuni, yang kerasukan setan dibebaskan, yang terikat kuasa gelap dilepaskan, yang sakit disembuhkan bahkan yang mati dihidupkan kembali. Kemerdekaan yang dianugerahkan Tuhan Yesus adalah kemerdekaan sebagai anak-anak Allah.
"Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. (Roma 8:15-16)
Martabat Anak Allah adalah kemerdekaan sejati; manusia dipulihkan martabatnya sebagaimana ketika diciptakan Allah. Manusia hidup di bawah penjajahan dosa karena godaan setan dan akibatnya manusia hidup dalam penderitaan. Manusia dikuasai dosa, saling menjajah, membunuh dan merendahkan martabatnya.
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memerdekakan namun manusia menolak Dia; karena mereka memaksakan kehendak untuk menjadikan Yesus sebagai tokoh politik yang membebaskan Israel dari penjajahan Romawi. Seperti ketika Musa yang membebaskan Israel dari Raja Firaun dari Mesir. Yesus diibaratkan seperti Musa baru yang membebaskan; tetapi bukan hanya membebaskan Israel namun semua umat manusia ciptaan-Nya. Manusia merdeka yang juga sebagai anak Allah akan memerdekakan dunia yang terjajah oleh dosa. Kerajaan Allah telah mulai di dunia bagi anak-anak Allah yang merdeka. Pemerintahan Kerajaan Allah penuh damai dan kasih dimana manusia saling melayani.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,"
(Matius 20:25-26)
Anak-anak Allah yang merdeka berjuang untuk mewujudkan surga yang telah rusak karena dosa. Penjajahan dosa telah mengakibatkan penderitaan; yang puncaknya adalah kematian yang sia-sia. Yesus mematahkan kuasa maut dengan kebangkitan. Inilah kemerdekaan sejati dimana hidup kekal abadi bersama Bapa. Hidup abadi adalah tujuan utama kemerdekaan oleh penebusan Yesus.
"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia." (Roma 8;17)
Merayakan kemerdekaan adalah merayakan hidup sebagai anak-anak Allah yang ditebus oleh Yesus. Merayakan kemerdekaan berarti merayakan kebangkitan Tuhan Yesus yang membebaskan dari kematian.
Jadilah manusia merdeka yang bebas dari dosa, setan dan maut.
-RD Rochadi Widagdo
Comments