top of page

Misionaris Keadilan


Ilustrasi: www.mirdinatajaka.blogspot.com/

Kita mengenal tahap-tahap kesadaran hukum.

1. Good boy dan nice girl oriented (Orang mentaati hukum untuk mencari pujian dan dinilai baik)

Banyak contoh praktek keagamaan yang dikecam YESUS. Mereka tampil bagai orang suci yang taat beragama namun di dalamnya penuh kebusukan dan semangat penindasan.


2. Reward dan punishment (Ganjaran dan hukuman)

Mereka berdagang dengan Tuhan seberapa banyak amal dan ibadahnya dibandingkan dosa dan kesalahannya. Banyak dosa masuk neraka, dan banyak amal ibadahnya masuk surga. Hukum dan aturan agama menjadi lebih penting daripada Allah yang disembahnya.


3. Hukum Kasih

Yesus menyempurnakan hukum taurat dengan Hukum kasih. Adanya hukum sebagai pedoman, syarat minimal dari kasih. Hukum untuk menjaga nilai-nilai cinta kasih, namun cinta kasih lebih besar daripada hukum. Yesus menyembuhkan orang lumpuh pada hari sabath.


Hidup iman kita berpusat kepada Yesus yang memberikan Hukum Cinta kasih.

"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu dan hukum yang kedua ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri tidak ada hukum yang lebih utama daripada kedua hukum ini. (Markus 12:30-31)

Kasih kepada Allah, kasih kepada sesama dan kasih pada diri sendiri.


Pengalaman murid-murid Yesus

Murid Yesus merumuskan Allah yang mereka pahami adalah Kasih yang abadi dan tanpa syarat; hingga memberikan Anak-Nya sendiri untuk disalibkan menebus dosa umat manusia; maka Kasih menyatukan kita menjadi satu komunitas kasih.

"Saudara-saudaraku yang kekasih Marilah kita saling mengasihi sebab kasih itu berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah.

(1Yoh 4;7)


Allah Bapa memberikan dan mengalirkan kasih-Nya agar kita mampu mengasihi seperti Dia.

"Inilah kasih itu bukan kita yang telah mengasihi Allah Tetapi Allah yang telah mengasihi kita."

(1Yoh 4:10a)


Kasih Allah membuahkan kasih. Kita membalas kasih Allah dengan mengasihi semua yang dikasihi

"Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah jika kita tidak jika kita saling mengasihi Allah tetap di dalam kita dan kasihnya sempurna di dalam kita"

(1Yoh 4:12)


Dengan mengasihi semua orang kita memasukkan mereka dalam lingkaran kasih Allah. Komunitas Cinta Kasih yang dibangun oleh Allah; tidak sekedar mentaati perintah semata namun membangun kehidupan yang terselamatkan oleh kasih.

"Jika seseorang berkata Aku mengasihi Allah dan ia membenci saudaranya maka ia adalah pendusta Karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya Tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya"

(1Yoh 4:20)


Tuhan Allah memberikan Hukum Cinta Kasih untuk menjaga kehidupan yang diciptakannya; sehingga kita tidak terjerumus dengan hokum “homo homini lupus” manusia menjadi serigala bagi yang lain.


Kita diutus menjadi misioner keadilan dan cinta kasih; janganlah kita menindas, menyingkirkan, mengorbankan, dan bertindak sewenang-wenang karena merasa lebih baik, lebih kuat dan merasa lebih daripada yang lain.


Mari kita giatkan budaya keadilan untuk menjaga dan merawat kehidupan sesuai dengan Hukum Kasih Allah. Bersikap dan bertindak adil merupakan perwujudan iman dan hukum kasih.



-RD Rochadi Widagdo

bottom of page