Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam merupakan sebuah perayaan sebelum masa adven. Hari raya tersebut dikhususkan untuk memperingati Yesus sebagai Raja Semesta Alam. Kerajaan Yesus bukanlah kerajaan yang memiliki batas teritori atau regional seperti Raja-Raja di masa lalu. Kerajaaan Yesus mencakup seluruh Alam semesta.
Yesus dikatakan sebagai Raja melalui beberapa pengakuan yang terdapat dalam Injil Yohanes dan nubuat orang-orang Majus dari Timur. Pengakuan dari Injil Yohanes dilakukan oleh Pilatus ketika Yesus bertemu dengannya secara personal. Pilatus bertanya kepada Yesus; “Apakah benar Engkau adalah Raja orang Yahudi?”. Jawab Yesus, “begitulah mereka mengatakannya”. Selain itu, pada salib Yesus tertera tulisan INRI (Iesu Nazarramus Rex Iudaeorum) yang artinya Yesus Raja Orang Nazaret, Raja orang Yahudi. Tulisan atau simbol tersebut menjadi sebuah pengakuan yang diberikan Yesus bahwa benarlah Yesus adalah seorang Raja.
Orang Majus dari Timur yang mendapat berita tentang Raja baru langsung mencarinya. Pencarian tersebut dijalankan dengan tanda dari bintang. Mereka mengikuti bintang itu sampai kepada Yesus. Mereka adalah orang-orang yang terpelajar yang menerima kabar tentang kelahiran seorang Raja. Kabar tersebut diberitakan oleh malaikat akan kelahiran Raja Baru. Orang Majus yang mendengar langsung bergegas menghampiri Raja Baru tersebut dengan membawa persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur.
Pengakuan yang dilakukan oleh Pilatus ketika bertemu secara personal serta tanda yang tertera di atas salib menjadi salah satu bukti yang kuat bahwa Yesus adalah Raja. Selain itu, Orang-orang Majus yang telah bertemu dengan bayi mungil Yesus dan memberikan persembahan untuk Raja juga bukti bahwa Yesus adalah Raja. Namun, sebagai Raja Yesus tidaklah lahir di sebuah fasilitas kesehatan atau tempat yang dikhususkan untuk melahirkan, melainkan lahir di sebuah kandang di kota kecil. Yesus lahir bersama alam semesta. Kelahiran tersebut menjadi bukti kuat bahwa Yesus adalah Raja Alam Semesta.
Raja sendiri identik dengan kekuasaan, otoritas, dan hukum. Akan tetapi, Yesus sebagai Raja tidak menunjukkan diri-Nya berkuasa dan memiliki otoritas. Hukum yang dia berikan juga sederhana yaitu hukum kasih. Kehadiran Yesus ke dunia sendiri merupakan bukti cinta kasih Allah kepada manusia. Cinta kasih seorang Bapa kepada anak-anak-Nya. Kasih yang serupa yang menjadi hukum Kristus. Kasih yang memampukan orang untuk mencintai sesama manusia. Kasih yang adalah moral sepanjang masa. Artinya, aturan hidup seseorang haruslah berlandaskan kasih.
Kasih yang diwartakan Yesus merupakan salah satu hukum dalam kerajaan Yesus. Hukum kasih yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus Raja Semesta Alam, semangat hukum kasih perlu kita hidupi, kita jalani, dan kita laksanakan. Secara sederhana, perbuatan kasih adalah perbuatan keseharian yang mampu memahami dari dipahami, mampu menekuni semangat lebih dan mampu menjadi pribadi yang semakin mengandalkan Yesus Sang Raja Semesta Alam.
Fr. Bernando Sitohang
Comentarios