top of page

SARIMAN (Sarasehan Iman) – Kemasan Katekese Interaktif Umat di Paroki Cilangkap

Diperbarui: 4 Mei 2019


Foto: Komsos

Dalam kegiatan kunjungan ke lingkungan-lingkungan, Pastor Paroki Cilangkap memiliki cara berkatekese yang baru, yaitu “SARIMAN” (Sarasehan Iman).


Sarasehan sendiri berarti pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu. Ya, dalam kegiatan Sariman ini, Romo Angga bersama dengan seluruh umat lingkungan duduk bersama dan membahas mengenai iman dan ajaran Gereja Katolik.


Adapun latar belakang dari kegiatan ini adalah upaya untuk memperkenalkan dan memperdalam pengetahuan umat akan ajaran iman Katolik atau dengan kata lain sebagai katekese iman Katolik. Yang berbeda, katakese kali ini dikemas dengan cara yang lebih unik dan asik. Sifatnya tidak hanya pemaparan dari satu orang melainkan terjadi dialog interaktif yang terbuka antara umat dan Romo. Sariman menjadi lebih menarik karena dikemas seperti semacam kuis yang santai.


“Salah satu tugas Imam adalah mengajarkan iman kepada umat. Pengajaran yang biasa dibuat seperti halnya kuliah atau sistem pengajaran di sekolah, hal itu memberikan kesan yang formal dan umat akan malas untuk datang, maka diadakan pengajaran yang dikemas dengan cara lain supaya umat bisa lebih tertarik dan memahami.” Ungkap Romo Angga.


Sudah tiga lingkungan yang dikunjungi oleh Romo Angga dengan kegiatan Sariman ini, yaitu Lingkungan Hieronimus, Maria Goreti, dan Maria Magdalena. Romo Angga akan memberikan 22 pertanyaan seputar Paroki Cilangkap, Iman Katolik, liturgi serta hukum dalam Gereja Katolik, dan dijawab oleh seluruh umat yang hadir. Seluruh soal yang ada kemudian dibahas bersama. Tidak sedikit umat yang menanyakan hal lain di luar pertanyaan yang diberikan.


Seluruh umat yang hadir sangat antusias dengan kegiatan Sariman ini. “Acara ini sangat bagus, menambah wawasan kita yang bisa dibilang awam mengenai liturgi, dan hukum-hukum dala, Gereja Katolik. Perbincangan yang santai membuat katakese ini lebih menarik dan mudah dimengerti” Ujar seorang umat.

“Semoga cara ini bisa menjadi contoh untuk tim pewartaan, bahwa katekese mesti dikemas sedemikian rupa hingga menarik” Ujar Romo Angga.  (Sefin)

Comentarios


bottom of page