top of page

Sakramen Dalam Gereja Katolik

Diperbarui: 19 Apr 2019



Kita sering mendengar kata sakramen dalam setiap pengajaran iman Katolik. Namun demikian, apakah kita paham dan mengerti makna dari sakramen tersebut? Maka dalam seri katekese kali ini, saya akan menjelaskan tentang apa dan bagaimana sakramen dalam Gereja Katolik.

Kata ‘Sakramen’ berasal dari bahasa Latin ‘Sacramentum’ yang dalam abad II dipakai untuk menerjemahkan kata Yunani, ‘Mysterion’ dalam Kitab Suci. Kata ‘Sacramentum’ sendiri bisa berarti “sumpah (setia) prajurit dalam dunia militer dan uang jaminan”. Bila kata ‘Sacramentum’ digunakan untuk menjelaskan kata ‘Mysterion’ pada Kitab Suci, itu berbeda dengan apa yang dipahami oleh teologi skolastik atau bahkan oleh kebanyakan umat beriman pada hari ini yang menunjuk pada ketujuh macam sakramen. Dalam PL, ‘Mysterion’ menunjuk pada Allah sendiri yang mewahyukan diri baik dalam sejarah masa kini maupun masa yang akan datang. PB memahami ‘Mysterion’ sebagai rencana keselamatan Allah yang terlaksana dalam Yesus Kristus. Nah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata “Mysterion-Sacramentum” dalam pemahaman Gereja berabad-abad pertama mengungkapkan kesatuan tegangan antara rencana keselamatan Allah dan perwujudannya dalam sejarah.


Baru mulai abad XII terjadilah pergeseran makna sakramen. Istilah sakramen yang semula dipahami dalam konteks sejarah keselamatan itu, kini dimengerti sebagai ketujuh ritus sebagaimana biasa kita kenal dengan ketujuh sakramen itu. Pengertian sakramen dalam arti ketujuh macam sakramen itu jelas merupakan penyempitan makna. Kini sakramen berarti suatu tanda yang sekaligus melaksanakan apa yang ditandakan itu. Atau dengan kata lain, sakramen, sebagaimana dipahami oleh Gereja Katolik saat ini, adalah tanda yang terlihat, yang dapat ditangkap oleh panca indera, yang dilembagakan oleh Yesus dan dipercayakan kepada Gereja, sebagai sarana yang dengannya rahmat ilahi diindikasikan oleh tanda yang diterimakan, yang membantu pribadi penerimanya untuk berkembang dalam kekudusan, dan berkontribusi kepada pertumbuhan Gereja dalam amal-kasih dan kesaksian.


Dalam hal ini ada tujuh sakramen yang ada di dalam Gereja Katolik. Dan itu dapat digolongkan menjadi tiga bagian besar. 1) Sakramen-sakramen Inisiasi, yakni Baptis, Penguatan dan Ekaristi; 2) Sakramen-sakramen Penyembuhan, yakni pengakuan dosa, dan pengurapan orang sakit; 3) Sakramen-sakramen Panggilan, yakni Imamat dan Pernikahan. Dan pintu gerbang dari sakramen-sakramen itu adalah sakramen baptis.



RD. Angga Sri Prasetyo

bottom of page