Minggu, 25 Maret 2018, seluruh umat Katolik merayakan Minggu Palma untuk mengenang kehadiran Yesus di kota Yerusalem yang disambut dengan meriah sebagai Raja Damai. Minggu Palma sebagai pembuka pekan suci di Gereja Anak Domba, St.Yohanes Maria Vianney diadakan tiga kali, Misa pertama dipimpin oleh Romo Angga. Sedangkan Misa ke-2 dipimpin oleh Romo Rochadi dan Misa ke-3 dipimpin oleh Romo Gusti.
Sejak satu jam sebelum misa, umat sudah mulai berdatangan dengan membawa daun palma tentunya. Panitia Paskah pun turut menyediakan daun palma di depan gereja. Seluruh umat tidak langsung masuk ke gereja, tetapi berkumpul di depan Gereja untuk mengikuti prosesi pemberkatan daun palma. Romo, di bantu oleh prodiakon berkeliling memerciki daun palma milik seluruh umat sebelum memulai perarakan.
Seperti Yesus yang menunggang keledai ketika memasuki Yerusalem, pada Misa ke-2 (pukul 08:30) ini, diadakan perarakan dengan menggunakan kuda sebagai pengganti keledai. Romo Rochadi menunggang kuda mengelilingi area gereja diikuti oleh seluruh umat. Dimulai dengan barisan Misdinar, Lektor/lektris, Prodiakon, dan terakhir Romo yang menunggangi kuda dan diikuti oleh petugas koor dan seluruh umat. Suka cita umat semakin terasa ketika berbondong-bondong berjalan bersama mengelilingi gedung gereja dengan melambaikan daun palma sambil menyanyikan lagu “Yerusalem Lihatlah Rajamu”. Hal ini juga pernah dilakukan pada Minggu Palma tahun 2017 lalu. Perakan berakhir hingga seluruh petugas liturgi dan umat memasuki gedung Gereja, kemudian dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi.
Menurut kebiasaan liturgi, umat biasa menggunakan daun palma untuk diberkati dan digunakan pada saat perarakan. Hal ini tertulis pada Yohanes 12:13 “Mereka (orang banyak) mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru: Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”. Di beberapa negara yang tidak memiliki daun palma, mereka menggunakan tanaman lokal seperti daun dan bunga sebagai penggantinya.
Daun palma sendiri melambangkan kemenangan dan pujian atas kehadiran kedamaian. Sehingga pada Minggu Palma ini kita diajak untuk merefleksikan dan merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia. Selamat memasuki pekan suci. (Sefin)
Comentários