top of page

Asal usul Doa Salam Maria

Diperbarui: 11 Mei 2019


Foto: Komsos/ Rio

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu,

terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini
sekarang dan waktu kami mati. (Amin.)

Doa ‘Salam Maria’ adalah doa yang dikenal sebagai doa penghormatan Gereja kepada Bunda Maria. Doa Salam Maria mengalami beberapa perubahan hingga menjadi seperti yang biasa kita doakan saat ini dan membutuhkan waktu kurang leih 15 abad lamanya.

Dulu doa Salam Maria hanya berbunyi: “ Salam Maria, penuh rahmat” (Ave Maria gratia plena), yang merupakan kutipan perkataan Malaikat Gabriel ketika mengunjungi Perawan Maria (lih. Luk 1:28). Sebelum abad ke-7 doa ini sudah dipergunakan oleh para Bapa Gereja sebagai ungkapan untuk menghormati Bunda Maria.


Pada abad ke-12, tepatnya yaitu pada tahun 1184, Uskup Agung Canterbury, Abbot Baldwin menambahan kata “Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu”, yang diambil dari salam Elisabet kepada Perawan Maria ketika Maria datang mengunjunginya (lih. Luk 1:42). Penambahan kata “Yesus” baru dikenal pada abad ke-15 menurut anjuran Paus Urban IV dan Paus Yohanes XXII.


Pada abad ke-13 di kalangan umat kristiani berkembanglah doa-doa singkat seperti “Santa Maria doakanlah kami. Amin”  “Doakalah kami yang berdosa ini. Amin”. Doa-doa ini kemudian ditambahkan ke dalam doa Salam Maria hingga menjadi lengkap. Meskipun sudah dinyatakan dalam Katekismus Konsili Trente pada tahun1566, doa ini baru diresmikan untuk seluruh Gereja oleh Bapa Paus Pius V dalam Roman Breviary  tahun 1568. Baru pada abad ke-16 doa Salam Maria ini dipergunakan untuk doa Rosario yang terbagi menjadi 5 dekade dalam 3 misteri: gembira, sedih dan mulia, yang semuanya merenungkan peristiwa hidup, wafat dan kebangkitan Kristus. (Sefin/Komsos Cilangkap)


Comentarios


bottom of page